Bandung, Soekarno Hatta - Kejelasan Peluncuran trayek Trans Metro Bandung (TMB) jurusan Cibeureum-Cibiru yang diperkirakan pertengahan Desember belum ada kepastian,dikarenakan pihak Damri selaku pemenang tender belum mendapat keputusan dari Dinas Perhubungan (Dishub) walaupun pihak Damri sendiri telah siap untuk segera meluncurkan trayek ini, salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan perekrutan supir dan kondisi bus TMB yang siap jalan.
Menurut Kepala Perum Damri, Sadiyo, yang kami temui Selasa siang (16/11) diruang kerjanya, karena pihak Dishub yang ia ketahui baru menyediakan 2 shelter dari 32 shelter yang direncanakan itupun hanya berupa tenda sementara dari pihak sponsor. Walau rencana peluncuran belum terlaksana namun ada pihak yang keberatan, karena mereka menilai dengan adanya TMB ini bisa mengurangi pendapatan mereka khususnya para supir angkot, salah satu bentuk penolakan mereka dengan memasang spanduk disetiap terminal dan menempelkan pamflet di kaca belakang angkot mereka. Hal ini jelas menimbulkan pro dan kontra tentang adanya TMB. Hingga 2 hari ke belakang pengamanan khususnya dibundaran Cibiru diperketat meskipun tidak seketat Senin kemarin (15/11) yang melibatkan 3 platon Dalmas karena beredar isu ada demo besar-besaran di wilayah tersebut, untuk berjaga-jaga pihak Kepolisian Resort Bandung Timur hari ini menyediakan 1 unit platon Dalmas saja sampai berita ini diturunkan.
Sadiyo mengungkapkan salah satu solusi agar para supir angkot tidak merasa dirugikan adalah dengan ditariknya beberapa unit trayek Damri untuk dialihkan ke TMB walaupun penarikan ini masih dikaji oleh mereka. (Decky, Lady, Nuniek, Ruslan)
Menurut Kepala Perum Damri, Sadiyo, yang kami temui Selasa siang (16/11) diruang kerjanya, karena pihak Dishub yang ia ketahui baru menyediakan 2 shelter dari 32 shelter yang direncanakan itupun hanya berupa tenda sementara dari pihak sponsor. Walau rencana peluncuran belum terlaksana namun ada pihak yang keberatan, karena mereka menilai dengan adanya TMB ini bisa mengurangi pendapatan mereka khususnya para supir angkot, salah satu bentuk penolakan mereka dengan memasang spanduk disetiap terminal dan menempelkan pamflet di kaca belakang angkot mereka. Hal ini jelas menimbulkan pro dan kontra tentang adanya TMB. Hingga 2 hari ke belakang pengamanan khususnya dibundaran Cibiru diperketat meskipun tidak seketat Senin kemarin (15/11) yang melibatkan 3 platon Dalmas karena beredar isu ada demo besar-besaran di wilayah tersebut, untuk berjaga-jaga pihak Kepolisian Resort Bandung Timur hari ini menyediakan 1 unit platon Dalmas saja sampai berita ini diturunkan.
Sadiyo mengungkapkan salah satu solusi agar para supir angkot tidak merasa dirugikan adalah dengan ditariknya beberapa unit trayek Damri untuk dialihkan ke TMB walaupun penarikan ini masih dikaji oleh mereka. (Decky, Lady, Nuniek, Ruslan)