Bandung , Taman Sari-Gedung Sasana Budaya Ganesha atau dikenal dengan Sabuga berdiri sejak tahun 1997. Awalnya gedung ini hanya dikhususkan untuk Mahasiswa ITB saja, namun seiring berjalannya waktu, maka diputuskan Sabuga dibuka untuk umum. Gedung berlantai empat ini memiliki isi, fungsi dan kapasitas yang beragam, seperti ; convension hallwedding, meeting, konser musik, dll. Disamping itu, Sabuga juga memiliki sarana-saran penunjang pembelajaran bidang sains, diantara untuk wisuda, fisika, kimia, dan otomotif yang terletak di museum sains & galeri di lantai empat.
Koleksi Alat peraga yang dimiliki lumayan banyak, seperti ; Capture Shadow bekerja dengan prinsip dasar, hanya pada dinding yang bisa menyerap cahaya, dimana bila si anak menempel pada dinding lalu diberi cahaya atau blitz dapat menghasilkan bayangan tertinggal tempel di dinding.
Recollection Tree, prinsip kerjanya dengan kamera dibawah akan menangkap bayangan si anak. Bayangan ditangkap oleh kamera lalu terhubung dengan computer dan proyektor, kemudian diberi efek sehingga mengeluarkan gambar pada layar.
Momentum chair, merupakan sebuah kursi yang memiliki dua buah bandul pada samping kiri & kanan yang prinsip kerjanya ketika si anak duduk diatas kursi dan pada saat diputar apabila bandul tersebut ditarik semakin cepat putarannya tetapi apabila dilepas semakin lambat putarannya.
Viscosity Race, berfungsi untuk mengukur kekentalan suatu jenis cairan. Perinsip kerjanya ada beberapa tabung dengan ukurannya sama, dan tiap masing-masing tabung berisikan bola dan cairan yang berbeda kekentalannya. Apabila tabung tersebut dibalik dan bola tersebut semakin lambat bergerak maka cairan tersebut kental, jika bola tersebut semakin cepat berarti cairan tersebut tidak kental dan biasanya air murni.
Parabolic Mirror, berfungsi untuk membuktikan mengenai bayangan terbalik pada fisika. Prinsip kerjanya yaitu, ketika si anak berdiri di depan cermin bayangan normal dan apabila berjalan mundur di titik tertentu bayangan tersebut akan ngeblur dan bila diteruskan akan terbalik.
Whisper Dishes, merupakan simulasi system telepon atau penguatan suara. Alat ini terdiri dari dua buah parabolic yang saling berhadapan dengan jarak 5-7 meter. Prinsip kerjanya menggunakan system parabolic, ketika kita berbicara suara akan dipantulkan kebanyak tempat.
Bernouli Ball, sebuah cerobong yang mengantarkan angin ke atas, dan apabila diletakan sebuah bola diatasnya, maka bola tersebut akan naik ke atas seolah-olah melawan gaya gravitasi.
Wentzscope & Optech, prinsip kerjanya sama seperti mikroskop dengan pembesarannya 500 kali.
Menurut penuturan Desi Racmawati, Public Relation Sabuga, alat peraga yang ada di Sains Galeri berasal dari luar negeri, diantaranya Jepang. Sasaran pengunjung biasanya dari anak TK hingga Perguruan Tinggi, biasanya ilmu yang berkaitan seperti ; kimia, otomotif, dan yang dominan fisika. Di samping itu hal yang paling menonjol di Sains Galeri adalah Doom Teather, tempat pemutaran film 3 dimensi dengan layar berbentuk full kubah merupakan satu-satunya teather berlayar kubah di Indonesia, bahkan termasuk tujuh yang ada di dunia. Kapasitasnya sendiri dapat menampung 116 orang. Film-film yang diputar di sewa dari Amerika.
Galeri Sains sendiri telah mendapatkan kerjasama bantuan tambahan 3 buah alat peraga, yang berasal dari perusahaan computer IBM. Rencananya alat tersebut akan launcing pada tahun 2009.
Bagi yang berminat mengunjungi tempat ini, tidak dapat datang langsung, tetapi harus reservasi 2 minggu sebelumnya. Dengan harga tiket Rp.. 11.000,- sampai akhir tahun 2008, dan Rp. 16.500,- untuk tahun 2009, pengunjung sudah bisa melihat galeri dan theatre. Galeri sains merupakan pilihan yang tepat bagi orang tua atau guru untuk menambah wawasan sains bagi anak. Apalagi ada beberapa pendamping yang akan menjelaskan secara detail mengenai system kerja alat-alat peraga yang ada. (CI-J2-/003)