Jumat, 05 Desember 2008

Nasional Straight-Konsumsi Premium di Tiga Provinsi Naik

Jakarta - Konsumsi premium bersubsidi di wilayah Jakarta, Banten, dan Jabar naik rata-rata 37,9 persen penurunan harga diberlakukan per 1 Desember lalu.

General Manager Pemasaran BBM Retail Region III PT Pertamina (Persero) Maulanatazi HZ di Jakarta Jumat mengatakan, konsumsi premium bersubsidi sebelum 1 Desember rata-rata 14.500 kiloliter per hari.

Namun, pada 1 Desember 2008 konsumsi naik menjadi 17.504 kiloliter, lalu pada 2 Desember naik lagi 21.920 kiloliter, 3 Desember menjadi 20.048 kiloliter, 4 Desember 20.521 kiloliter.

"Secara rata-rata konsumsi premium mengalami kenaikan 37,9 persen selama 1-4 Desember 2008," katanya.

Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno mengatakan, kenaikan konsumsi dikarenakan masyarakat menunda pembelian hingga lima hari sebelum penurunan
harga per 1 Desember 2008.

"Sehingga, setelah harga turun, konsumsi menjadi naik. Akibatnya, terlihat antrian di SPBU," ujarnya.

Maulanatazi menambahkan, penjualan premium melalui Depot Plumpang, Jakarta Utara juga mengalami kenaikan.

Pada 1 Desember, penjualan premium dari Depot Plumpang naik menjadi 9.360 kiloliter dari rata-rata normal 8.400 kiloliter.

Selanjutnya, 2 Desember naik menjadi 13.016 kiloliter, 3 Desember 11.608 kiloliter, dan 4 Desember 11.688 kiloliter.

Ia menambahkan, akibat kekosongan premium, Pertamina telah menghentikan pasokan BBM ke 19 SPBU di wilayah Jakarta, Banten, dan Jabar selama dua minggu sejak 3 Desember 2008.(Tim Redaksi)


Nasional Straight-Presiden : Pemerintah Kaji Turunkan Lagi Harga Premium

Jakarta - Setelah menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp5.500 per liter, pemerintah tengah mengkaji kemungkinan untuk kembali menurunkan harga premium.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat evaluasi kinerja Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) pusat, Jakarta, Jumat, mengatakan saat ini Menteri Keuangan serta menteri-menteri terkait tengah menghitung kemungkinan penurunan kembali harga jual premium.

"Kita lakukan `exercise`, perhitungan dengan cermat untuk melihat peluang menurunkan kembali premium dan kalau juga bisa, solar. Agar indutri kita bisa ringan," ujarnya.

Presiden Yudhono menjelaskan, langkah pemerintah untuk mengkaji penurunan kembali harga jual premium didasari oleh harga minyak mentah dunia yang semakin menurun.

Pada Kamis 4 Desember 2008, harga minyak mentah dunia semakin menurun sehingga berada di bawah 44 dolar AS.

Selama empat hari terakhir, harga minyak terus menurun sebagai reaksi terhadap memburuknya perekonomian global yang berdampak pada menurunnya permintaan minyak.

Ketika mengumumkan penurunan harga jual premium sebesar Rp500 per liter yang mulai berlaku 1 Desember 2008, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pemerintah akan mengkaji kebijakan harga jual BBM setiap bulan sesuai dengan perkembangan harga minyak mentah dunia.(Tim Redaksi)

bandung on the spot-Pertengahan Desember Trans Metro Bandung Segera Beroperasi


Bandung, Leuwi Panjang -Warga Bandung kini bisa menikmati bis nyaman, aman, dan bertiket murah mulai pertengahan Desember nanti. Pada bulan ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berencana akan segera mengoperasikan bus line Trans Metro Bandung (TMB) koridor Cibiru-Cibeureum selambatnya tanggal 24 Desember 2008.
Dishub Kota Bandung bekerja sama dengan Damri sebagai operator akan mengoperasikan 10 unit bis hasil sumbangan Perhubungan Darat. Menurut Yadi Haryadi, UPTD TMB, Dishub Kota Bandung, saat ditemui dikantornya (2/12), Trans Metro Bandung (TMB) akan menggunakan jalur kiri untuk beroperasi. Memang pada awalnya hendak menggunakan jalur tengah, namun karena kendala dan status jalan Soekarno Hatta yang masuk jalan nasional dan di rawat oleh pusat, maka rencana penggunaa jalur tengah akan berbenturan dengan proyek Pekerjaan Umum (PU).
Di jalur kiri TMB akan berjalan bersamaan dengan angkot dan motor, TMB menggunakan jalur campuran, namun dipisahkan dengan marka jalan.. TMB harus mengunakan tempat khusus untuk menaikan dan menurunkan penumpang, karena ketinggian pijakan bis yang lebih dari 75 cm.
Dia juga menuturkan, untuk shelter saat ini memang masih bersifat sementara. Kita akan membuat tenda berukuran 3 x 2,5 Meter tempat naik dan turun penumpang. Untuk celter memang tidak dianggarkan dalam APBD kota Bandung, maka itu pihak Dishub akan melakukan lelang investor, rencananya sepanjang rute ini akan dibangun 32 shelter. Celter sementara hanya dibuatkan tenda di 15 titik, seperti ; Cibeureum, Caringin, Leuwi panjang, LPKIA, MTC, Margahayu, dan Cibiru.
Sistem tiket saat ini memang menggunakan tehnik manual, dengan menyobek karcis, rencana kedepannya setelah dibangun celter permanen, sistem tiket menggunakan elektronik dengan smart card.
Persyaratan dalam pelaksanaan TMB memang harus memperhatikan penertiban kebebasan samping jalan. Dengan bantuan Polisi, Satpol PP, kita akan menertibkan bis yang parkir sembarangan. "Melalui surat edaran akan dioperasikannya TMB, maka parkir liar dan pangkalan liar harus dibersihkan, terutama disekitar pasar Caringin" ungkap Yadi.
TMB akan menggunakan bis kecil ukuran ¾ dengan fasilitas AC, berkapasitas 36 penumpang, terdiri dari ; 1 kursi pengemudi, 19 kursi penumpang dan 16 gantungan berdiri. Harga tiket sebesar Rp. 1.500,- untuk pelajar/mahasiswa dan Rp. 3.000 untuk umum. Hadirnya TMB diupayakan bisa membantu masyarakat dalam bermobilitas. TMB beroperasi dari jam 06.00 – 19.00, karena baru mengoperasikan 10 unit, penumpang diperkirakan akan menunggu bis sekitar 15 menit sekali.
Semoga hadirnya TMB bisa membantu mengatasi masalah kemacetan di kota Bandung, dan akan menjadi pilihan masyarakat sebagai angkutan yang aman, nyaman, dan ekonomis.(insert foto:Yadi Haryadi UPTD TMB DISHUB Kota Bandung.red) (Ade Indra)