Kamis, 04 Desember 2008

Bandung Cozy-Mie Aceh Rasa loom


Bandung,Buah Batu- Mie Aceh Cie Rasa Loom yang berdiri pada tahun 2003 merupakan salah satu tempat kuliner yang berada di Bandung yang terbilang sukses. Saat ditemui tim beritaberitabandung.com (20/11) Ibra selaku kepala koki & penanggung jawab Mie aceh rasa Loom mengungkapkan nama tersebut bukan berarti rumah makan ini khusus orang Aceh, karena cita rasa yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. mengatakan rumah makan ini didirikan oleh Fadli yang berdarah asli aceh, berawal dari bawah sang pemilik memulai usaha ini dari titik nol hingga berkembang seperti sekarang ini. Salah satu tempatnya berada dikawasan Buah Batu.
Untuk konsepnya sendiri sudah jelas menampilkan menu-menu khas Aceh disamping juga menu-menu lain dengan interior yang berwarna menjadikan tempat ini nyaman dan dapat dinikmati dari kalangan Mahasiswahingga tokoh pejabat menyukai tempat ini. Makanan yang menjadi ciri khas di tempat ini seperti Mie Aceh, Thimfan, Teh Tarik, Martabak aceh, roti cane dan masih banyak menu lainnya. Untuk range harga sendiri makanan dan minuman mulai dari Rp 1000, - hingga Rp. 25.000 .
Yang menjadikan berbeda dengan tempat lain sekelasnya Mie Aceh Cie Rasa Loom buka 24 jam Delivery order dengan minimun order 50rb jarak dekat dan 100rb jarak jauh. Meskipun telah memiliki nama dan tempat yang bisa dikatakan berkembang pesat, sang pemilik tidak lepas tangan begitu saja hal ini ditunjukan dengan campur tangan pemilik dalam kontrol rasa agar tidak berubah. Sampai saat ini resep-resep menu yang disajikan masih tersimpan rapih tidak seorang karyawan mengetahui rajikan bumbu yang digunakan. Dengan kapasitas yang lumayan banyak pelayanan ditempat ini terbilang cepat, Bagi anda pecinta kuliner atau yang ingin mencoba cita rasa yang ditawarkan bisa mengunjungi Cie Rasa Loom di Jalan Buah Batu No 154 Bandung dan cabangnya terletak pada jalan Terusan Buah Batu No 51 Bandung. (Bambang wicaksono)

Bandung Straight-Turunnya harga BBM tidak berpengaruh

Bandung,- Penurunan harga premium pada (1/12) dinilai tidak berpengaruh sama sekali terlihat dari hasil pantauan tim beritaberitabandung.com di pasar-pasar tradisional khususnya Kota Bandung pada harga-harga sembako belum mengalami penurunan..
Sementara itu meski BBM telah turun sebesar (Rp. 500) tarif angkutan umum tidak mengikuti penurunan tersebut dikarenakan pertimbangan atas nilai tukar Rupiah yang sedang anjlok dalam kisaran (11.000 hingga 12.000 per dolar Amerika).yang berimbas pada harga onderdil kendaraan.
Masyarakat menilai tidak ada dampak yang dapat dirasakan sama sekali, seperti yang dikatakan bu lilis, seorang ibu rumah tangga saat ditemui dikawasan Kebon Kalapa berpendapat bahwa seharusnya harga BBM dikembalikan ke harga awal yaitu Rp. 4500. (Decky Sarel, Nuniek, Danny, Ahmad)

Bandung on the spot-Harga BBM Turun,gas elpigi langka

Bandung/Bandung Tengah-Kelangkaan GAS ELPIJI 3 Kg menurut sumber yang ditemui beritaberitabandung.com pada hari selasa (2/12) di Jl. Ciparea, Bandung, Ibu Siti Romlah selaku pengecer Gas 3 Kg mengatakan bahwa sudah hampir 1 minggu ini, pasokan gas dari Agen yang mengirim menurun, sementara jumlah permintaan bertambah, demikian pula ketika tim liputan beritaberitabandung.com menemui Ibu Maryam, pemilik Agen gas 3 kg PT.Permika di Jln. Laswi Bandung, juga mengatakan hal yang sama bahwa pasokan gas yang diterimanya menurun hamper 50 %. Normalnya dalam satu hari menerima pasokan gas dari Pertamina 1800 unit, untuk 1 minggu ke belakang, jumlah ini tidak dapat dipenuhi oleh Pertamina atau depot-depot SPBE lainnya.

Ketika ditanya mengenai sebab-sebab kelangkaan ini, Ibu Maryam mengatakan tidak tahu secara pasti, hanya saja ada informasi mengatakan kalau kelangkaan ini disebabkan oleh kapal pengangkut gas yang susah merapat di karenakan kondisi cuaca yang buruk dan versi lainnya mengatakan bahwa kelangkaan ini disebabkan adanya kerusakan alat di Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jadi, keberadaan gas 3 Kg itu sebenarnya tersedia, hanya saja ada kemacetan atau kendala dalam distribusi.

Mengenai kendala yang pasti, belum bisa dipastikan ada dimana, tapi yang pasti hal ini sudah berdampak pada harga gas yang tidak stabil di tingkat pengecer, sehingga pada akhirnya konsumen lah yang harus menanggung derita karena permainan harga di tingkat pengecer yang bervariasi dari mulai Rp.13.000 sampai Rp.16.000, padahal Pertamina dalam aturannya menetapkan HET ( Harga Eceran Tertinggi ) untuk Gas Elpiji 3 Kg seharga Rp. 12.750, jadi tidak boleh melebebihi Rp.12.750

Setali dua uang dengan Gas 3 Kg, ternyata Gas 12 Kg pun mengalami nasib serupa, berdasarkan peninjauan Tim Liputan beritaberitabandung.com ke depot gas Elpiji 12 Kg, PT.Limas Raga di Jl. Emong, Bpk. Yono Syarief selaku Humas Distribusi yang ditemui, menyebutkan bahwa kelangkaan Gas Elpiji terjadi sejak sepekan terakhir, bahkan ia menyebukan dari sekitar 10 unit truk yang biasanya mendapat pasokan Elpiji, kini hanya terisi sekitar 3 unit truk yang berarti hanya 30 % pasokan gas, bahkan dari 3 unit pasokan itupun harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan giliran pengisian gas.

Belum ada yang memastikan, kapan kondisi ini akan segera kembali normal, namun yang pasti hidup tidak bisa menunggu, para konsumen Gas konversi pemerintah sangat menggantungkan hidup mereka pada Gas sebagai bahan bakar rumah tangga atau pun industry kecil,sebagai pengganti minyak tanah yang sudah berkurang persediaannya. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. ( M.Reizal/Devi/Nuniek/Deki Sarel).