Bandung-Kawasan jalan Garut- Mungkin sebagian orang berpikir bahwa tugas dari dinas kebakaran untuk membantu warga dalam memadamkan api.Namun pendapat tersebut dirasakan tidak tepat, saat ditemui oleh tim liputan beritaberitabandung.com (11/12) Bapak Drs Wistaman Taufik bagian penyuluhan. Ia mengatakan selain melakukan pembinaan kepada petugas pemadam kebakaran sendiri, juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, baik itu formal, non formal, maupun informal.
Minimnya tingkat kepedulian masyarakat tentang bahaya kebakaran, menjadi alasan jajaran kesatuan pemadam kebakaran untuk memberikan program sosialisasi dan penyuluhan, seperti bagaimana cara menangani api, mengeluarkan alat penyelamatan buat korban yang mungkin masih ada di tempat kejadian, dan alat-alat yang digunakan. Materi yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan pengetahuan si peserta mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. “Mengenai peralatan sendiri, terdapat rompi anti panas, fire blanket ( selimut anti api ), harnes, tali juga helm yang khusus dibuat dalam kondisi darurat peralatan rescue (keselamatan)”.Di Bandung sendiri terdapat 29 Armada pemadam kebakaran, dan baru ada 2(dua) pos utama di jalan Garut ( Pos Utama) dan di jalan Arya Graha, tingkat responden unit pemadam kebakaran terhadap kejadian untuk jarak 3,5 KM bisa ditempuh selama 15 menit. Beliau menambahkan saat ini pihaknya dapat membantu masyarakat dalam masalah keselamatan, seperti pohon tumbang, tertimpah reruntuhan dan lain-lain bisa dibantu.
Adanya penyuluhan dan sosialisasi mengenai peranan Pemadam Kebakaran sebagai mitra masyarakat dalam penyelamatan, menjadi hal yang patut untuk diapresiasi dan ditiru oleh instansi-instansi lain untuk lebih mendekatkan dan menjadi mitra utama masyarakat dalam memberikan pelayanan. Tentunya kerja sama yang sinergis antara berbagai pihak menjadi kunci dalam membangun relasi dan kepercayaan. Diharapkan dapat meminimalisir peristiwa kebakaran. (Devi,Ahmad Setiawan,Bambang Wicaksono)