Kamis, 04 Desember 2008

Bandung on the spot-Harga BBM Turun,gas elpigi langka

Bandung/Bandung Tengah-Kelangkaan GAS ELPIJI 3 Kg menurut sumber yang ditemui beritaberitabandung.com pada hari selasa (2/12) di Jl. Ciparea, Bandung, Ibu Siti Romlah selaku pengecer Gas 3 Kg mengatakan bahwa sudah hampir 1 minggu ini, pasokan gas dari Agen yang mengirim menurun, sementara jumlah permintaan bertambah, demikian pula ketika tim liputan beritaberitabandung.com menemui Ibu Maryam, pemilik Agen gas 3 kg PT.Permika di Jln. Laswi Bandung, juga mengatakan hal yang sama bahwa pasokan gas yang diterimanya menurun hamper 50 %. Normalnya dalam satu hari menerima pasokan gas dari Pertamina 1800 unit, untuk 1 minggu ke belakang, jumlah ini tidak dapat dipenuhi oleh Pertamina atau depot-depot SPBE lainnya.

Ketika ditanya mengenai sebab-sebab kelangkaan ini, Ibu Maryam mengatakan tidak tahu secara pasti, hanya saja ada informasi mengatakan kalau kelangkaan ini disebabkan oleh kapal pengangkut gas yang susah merapat di karenakan kondisi cuaca yang buruk dan versi lainnya mengatakan bahwa kelangkaan ini disebabkan adanya kerusakan alat di Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jadi, keberadaan gas 3 Kg itu sebenarnya tersedia, hanya saja ada kemacetan atau kendala dalam distribusi.

Mengenai kendala yang pasti, belum bisa dipastikan ada dimana, tapi yang pasti hal ini sudah berdampak pada harga gas yang tidak stabil di tingkat pengecer, sehingga pada akhirnya konsumen lah yang harus menanggung derita karena permainan harga di tingkat pengecer yang bervariasi dari mulai Rp.13.000 sampai Rp.16.000, padahal Pertamina dalam aturannya menetapkan HET ( Harga Eceran Tertinggi ) untuk Gas Elpiji 3 Kg seharga Rp. 12.750, jadi tidak boleh melebebihi Rp.12.750

Setali dua uang dengan Gas 3 Kg, ternyata Gas 12 Kg pun mengalami nasib serupa, berdasarkan peninjauan Tim Liputan beritaberitabandung.com ke depot gas Elpiji 12 Kg, PT.Limas Raga di Jl. Emong, Bpk. Yono Syarief selaku Humas Distribusi yang ditemui, menyebutkan bahwa kelangkaan Gas Elpiji terjadi sejak sepekan terakhir, bahkan ia menyebukan dari sekitar 10 unit truk yang biasanya mendapat pasokan Elpiji, kini hanya terisi sekitar 3 unit truk yang berarti hanya 30 % pasokan gas, bahkan dari 3 unit pasokan itupun harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan giliran pengisian gas.

Belum ada yang memastikan, kapan kondisi ini akan segera kembali normal, namun yang pasti hidup tidak bisa menunggu, para konsumen Gas konversi pemerintah sangat menggantungkan hidup mereka pada Gas sebagai bahan bakar rumah tangga atau pun industry kecil,sebagai pengganti minyak tanah yang sudah berkurang persediaannya. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. ( M.Reizal/Devi/Nuniek/Deki Sarel).