Jumat, 28 November 2008

Bandung on The Spot-Surat Kabar Pendidikan Terancam 'Rumahkan' Karyawan

Bandung, Arcamanik-Krisis ekonomi global ternyata berdampak buruk bagi berbagai sektor usaha di Indonesia , bukan saja pabrik atau industri besar yang terkena imbas krisis, namun krisis finansial dunia juga akan mengancam bisnis media di Indonesia.

Makin melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, mengakibatkan berbagai barang terutama import mengalami kenaikan. Tingginya nilai tukar dolar mengakibat barang yang harganya ditentukan oleh dolar otomatis naik terus.

Kenaikan harga bahan baku terutama kertas bagi bisnis media cetak di rasa sangat memberatkan. Kenaikan harga kertas yang lumayan besar membuat pengusaha media cetak harus memutar otak mengatur strategi agar tetap bisa bertahan.

Akibat krisis keuangan,sebuah surat kabar Pendidikan di Bandung, berencana mengurangi terbitan, dari yang biasanya 1 bulan 4 terbitan kini diupayakan menjadi 2 terbitan.

Mengingat harga jual koran dan daya beli yang tidak seimbang dengan cost produksi, manejemen surat kabar ini sepakat melakukan pembenahan dan pemantapan program baru hingga awal tahun 2009.

Dampak dari keputusan manajemen perusahaan yang akan mengnonaktifkan penerbitan, puluhan karyawan dari berbagai divisi mengalami keresahan. Karena merasa nasib mereka akan tidak jelas, para karyawan sepakat mengundurkan diri bersama.

Menurut penuturan Hani, staf redaksi surat kabar tersebut, dia dan rekan-rekannya sepakat mengundurkan diri dari perusahaannya akhir bulan November ini "ya, dari pada dirumahkan mending kita yang meliburkan diri duluan”, tambah Hani.

Kondisi keuangan surat kabar yang bermarkas di kawasan Arcamanik ini memang sedang terpuruk, karyawan saja sudah 1 bulan lebih belum mendapatkan gaji.

Senin (24/11) BeritaBeritaBandung.Com mengkonfirmasi perihal kebenaran berita akan pengunduran diri karyawan ke pemilik perusahaan langsung, Steven Wereh selaku pemilik dan pemimpin redaksi tidak berada di tempat.Marcel Wereh wakil pemimpin redaksi membenarkan berita pengunduran diri massal karyawannya " Ya ,kita lihat saja bulan depan kalau kita masih bisa menerbitkan, di"rumahankan"nya karyawan tidak akan terjadi" tambahnya"kami sedang melakukan pembenahan-pembenahan"

Bambang Nugraha mantan redaktur pelaksana surat kabar tersebut menuturkan “memang kondisi manejemen yang amburadul menjadi faktor penghambat kemajuan perusahaan”.

Akankah krisis ekonomi global akan membungkam bisnis dan kreatifitas insan media ? (DSV/J006)